Probolinggo — SMP Muhammadiyah 1 Probolinggo (Musapro) menyelenggarakan kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) selama tiga hari dua malam, 8–10 September 2025, sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Mengusung tema “Mencetak Generasi Qur’ani”, kegiatan ini bertujuan menanamkan akhlakul karimah, menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, serta mengajak siswa meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Kepala Sekolah, Rachmawati Fitriyah, S.H., S.Pd, resmi membuka kegiatan dan menegaskan bahwa pembinaan karakter tidak cukup hanya melalui pembelajaran di kelas. “MABIT adalah ruang pembiasaan ibadah yang tidak bisa digantikan oleh teori,” ujarnya. Arahan teknis disampaikan oleh Ketua Panitia sekaligus Waka Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Ust. Aminudin, S.Pd yang menyebut MABIT sebagai “madrasah ruhani” bagi para siswa.
Pada hari pertama, peserta mengikuti pembelajaran praktik Thaharah dan tata cara sholat sesuai Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah yang disampaikan oleh Koordinator Majelis Dikdasmen, M. Erfan Riyadi, M.Pd. Sore harinya, kegiatan diwarnai momen emosional saat orang tua diberi waktu khusus untuk berkunjung dan melepas rindu, mengingat selama kegiatan siswa tidak diperkenankan membawa ponsel.
Malam ditutup dengan Renungan Hati, sebuah sesi kontemplatif yang mengajak siswa merenungi jasa orang tua dan perjalanan spiritual mereka. Banyak peserta terlihat menitikkan air mata saat lantunan nasihat dan doa diperdengarkan dalam suasana temaram.
Memasuki hari kedua, kegiatan dimulai sejak dini hari melalui Sholat Tahajud berjamaah, dilanjutkan Sholat Subuh dan Tahsinul Qur’an. Selain pembinaan ruhani, panitia juga menyisipkan olahraga pagi serta jadwal Ismama (Istirahat, Sholat, dan Makan) untuk menjaga kedisiplinan siswa dalam keseharian.
Pada hari ketiga, siswa diuji melalui setoran hafalan Al-Qur’an kepada para pembimbing. Setelah itu, mereka melaksanakan Sholat Dhuha berjamaah sebelum sesi dokumentasi penutup. Suasana terlihat akrab dan penuh kehangatan saat seluruh peserta berfoto bersama.
Respons positif datang dari berbagai pihak. Sejumlah siswa mengaku lebih termotivasi menjalankan ibadah sunnah seperti tahajud dan dhuha. Orang tua pun memberikan apresiasi, menyebut kegiatan ini efektif membangun kemandirian anak di era serba digital.
“Kami berharap setelah pulang dari MABIT, bukan hanya hafalannya yang bertambah, tetapi juga akhlaknya semakin baik,” kata Ust. Aminudin, S.Pd Melalui kegiatan ini, Musapro menegaskan komitmennya sebagai sekolah pembina generasi Qur’ani.