Dari Growth Mindset sampai Golongan Darah Guru

Narasumber sedang berinteraksi dengan para guru SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo dalam In House Training. (Putri Bella).

SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo (SMP MUSAPRO) mengadakan In House Training (IHT) tentang Implementasi Metodologi Pembelajaran yang Berpusat Pada Peserta Didik (Sabtu, 2 Maret 2024). Liputan Ananda Putri Bella Oktasya, Petugas Perpustakaan SMP MUSAPRO.

Acara tersebut di bawakan oleh Meriza Sakinah Febriyanti, S. Pd., Guru Bahasa Indonesia SMP MUSAPRO, dihadiri oleh Ahmad Qori’ Ulul Albab, S. Pd. selaku Kepala SMP MUSAPRO dan Drs. R. Ach. Mahfud, M. Si. selaku Ketua Majelis DIKDASMEN dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo, serta R. Ach. Choirul Fatah, S. Pd., M. Pd. sebagai narasumber.

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala SMP MUSAPRO. Dia menyampaikan bahwa para guru harus open minded dengan perkembangan zaman. “Awali dengan niat, cintai yang dikerjakan, dan sharing dengan pimpinan yang ada. Pintu kami terbuka untuk saran yang positif dan kritik yang membangun demi kemajuan sekolah”. ujarnya.

IHT ini diselenggarakan dalam rangka membangun mindset dan metode guru tentang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Narasumber lantas mengawali acara IHT ini, dengan pertanyaan pemantik kepada para guru terkait definisi growth mindset dan fixed mindset.

Salah seorang guru SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo sedang menjawab pertanyaan dari Narasumber. (Putri Bella).

“Growth mindset dalam dunia pendidikan adalah usaha yang dilakukan untuk terus-menerus meningkatkan kualitas diri sebagai seorang guru” jawab Suyono, Guru ISMUBA SMP MUSAPRO.

Menurut Choirul Fatah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengasah growth mindset dalam lingkungan SMP MUSAPRO adalah dengan rutin melakukan pertemuan mingguan atau bulanan untuk evaluasi sehingga pemikiran dan kualitas guru terus berkembang.

Perbedaan golongan darah guru termasuk diferensiasi, meskipun diferensiasi dari ranah pendidik bukan dari peserta didiknya. “Golongan darah guru juga bisa mempengaruhi cara interaksinya dengan teman sejawat maupun siswa”. ujarnya.

Menurut pria kelahiran Sampang, Madura ini, istilah tersebut sangat populer pada tahun 1930 di Jepang, setelah Profesor Tokeji Furukawa merilis sebuah studi yang menyatakan bahwa setiap golongan darah memiliki karakter tertentu.

Orang-orang dengan golongan darah A memiliki karakter yang kritis, keras, sistematis, dan penuh tanggung jawab. Mereka juga termasuk pribadi yang konsisten, meski terkadang sangat perfeksionis. Selain itu, orang-orang bergolongan darah A lebih senang melakukan pekerjaan secara pribadi dan hanya bertukar cerita dengan orang-orang yang sangat ia percaya.

Orang dengan golongan darah B adalah pembuat keputusan yang sangat kreatif dan cepat. Mereka juga memiliki keinginan yang begitu kuat untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang sedang dilakukan. Namun, pemilik golongan darah B adalah orang yang tidak bisa melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu alias multitasking. Karakter lain yang disukai dari kelompok golongan darah B adalah bijaksana, selalu berempati terhadap kondisi orang lain, bisa diandalkan dan menjadi teman yang sangat tepercaya. Meski begitu, golongan darah B lebih suka menyendiri daripada bergaul.

Pemilik golongan darah AB kerap disebut sebagai orang yang nyentrik dan unik. Sebab, karakter dari golongan darah ini merupakan kombinasi dari golongan darah A dan B. Bisa dibilang, orang dengan golongan darah AB adalah pribadi yang sangat unik dan langka. Kamu tidak akan bisa menentukan bagaimana kepribadiannya jika tidak mengenalnya lebih dekat. Mereka akan sangat berhati-hati jika berurusan dengan orang lain, tidak pandai mengelola stres, tetapi memiliki kemampuan logis dan analisis yang sangat memukau.

Terakhir adalah golongan darah O, dengan karakter ramah, berani, dan gigih. Pemilik golongan darah ini selalu menetapkan standar yang begitu tinggi terhadap diri sendiri dan selalu melakukan segala upaya untuk mencapainya. Selain itu, mereka juga merupakan calon pemimpin yang sangat baik, baik hati, dan tentunya sangat rendah hati. Golongan darah O juga memiliki kemampuan beradaptasi yang paling baik dengan semua perubahan, fleksibel, dan tangguh dengan tetap melakukan yang terbaik pada kondisi sulit sekalipun.

Di akhir sesi IHT, Pria lulusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) ini, memberikan pelatihan kepada para guru SMP MUSAPRO tentang cara membuat Rencana Pembelajaran (RPP) dengan baik dan sesuai melalui aplikasi buatannya sendiri. “Rencana yang baik akan menghasilkan proses dan hasil yang optimal” tuturnya.

Para guru dan karyawan SMP MUSAPRO bersama Ketua Majelis DIKDASMEN dan PNF – PDM Kota Probolinggo serta Narasumber IHT sedang berfoto bersama usai acara. (Narip).

Kegiatan tersebut diakhiri dengan closing statement dari Ketua Majelis DIKDASMEN dan PNF – PDM Kota Probolinggo, Drs. R. Ach. Mahfud, M. Si. “Seluruh kendala yang di alami oleh sekolah harus disampaikan kepada majelis sehingga kita bisa bersama-sama mengatasi kendala tersebut dan menemukan solusinya secara tepat. Bapak Ibu guru juga harus terus melakukan inovasi dalam pembelajaran serta tetap menjaga komitmen untuk terus memajukan SMP MUSAPRO.” pungkasnya sembari menutup IHT tersebut.